Seminggu tiga kali Heli si anjing, berkumpul bersama enam teman kucingnya di sebuah kafe, membicarakan hal yang kurang begitu penting, menertawakan hal konyol, dan lain-lain.
Suatu hari, Heli berkesempatan mendatangi perkumpulan para anjing. Ketika hendak berbicara dengan anjing lainnya, tak disangka Heli mengeluarkan suara "meong". Para anjing pun merasa heran. Demi keakraban dan nilai moral yang dijunjung, para anjing pura-pura tidak mempermasalahkannya. Tapi tetap saja terasa aneh, bahkan untuk Heli, dia tidak bisa menguasai keluarnya suara meskipun sudah diusahakan.
Karena malu, Heli pun memilih pulang.
Sampai di rumah, Heli termenung memikirkan kenapa dia tidak mampu menggonggong seperti anjing pada umumnya. Makin dipikirkan, makin banyak pertanyaan lain yang timbul. Hingga Heli merasa lelah dan tertidur.
Dalam tidurnya, Heli bertemu leluhur yang hidup seratus tahun sebelum dirinya. Mbah Balto.
"Katakanlah wahai anjing yang sedang gundah, apa yang membuat batinmu tersiksa?"
"Wahai Mbah Balto yang teramat mulia. Hamba tidak mengerti apa yang terjadi. Hamba tidak bisa menggonggong."
"Jadi, kau ingin bisa menggonggong?"
"Betul sekali, Mbah."
"Maka dengarkanlah wahai anjing. Di mana kau duduk, di situlah kau menjadi. Kau yang memilih untuk mengeong. DNAmu telah berubah karena intensitasmu kepada teman kucingmu."
"Apa yang harus hamba lakukan?"
"Gantilah perkumpulan yang tidak memberdayakanmu untuk menggonggong. Caranya dengan mengurangi frekuensi dan durasi pertemuan."
"Tapi teman kucingku baik. Aku ingin berubah, tapi tidak mau kehilangan teman kucingku."
"Sesungguhnya bukan kehilangan, hanya fokus pada pergonggongan dirimu. Teman yang sudah tidak selaras dengan pola pikirmu gantilah dengan teman yang selaras. Dan sungguh, kita akan dipertemukan dengan apa yang kita cari. Jika telah disadari dan diniatkan untuk menggonggong maka kita akan ditarik atau menarik teman yang menggonggong. Dengan begitu, kau akan terbiasa menggonggong."
Heli terperanjat dan bangun, suara Mbah Balto masih terngiang.
"Terima kasih, Mbah mulia.."